Sabtu, 31 Juli 2010

Kakak perempuanku telah berpulang

Suatu hari aku dikabari oleh keponakanku bahwa kaka perempuanku ( ibu mereka) sakit keras, kami sekeluarga bergegas menuju kampung halamanku untuk menengok kakaku yang sakit itu , ternyata benar kakaku terbaring di tempat tidurnya , badannya panas , tubuhnya lemas , aku bersimpuh disampingnya dan berdoa kepada Alloh Yang Maha Esa agar kakaku segera sembuh dari sakitnya.
Aku ingat waktu itu jumat sore aku berangkat dari Jakarta , sejak aku datang dan seharian hari sabtu aku tidak jauh dari tempat tidur dimana kakaku berbaring aku terus berdoa. dan ajaib kakaku walaupun tidak sadar tapi mau menyedot susu yang dibuat keponakanku bahkan sabtu sore masuk juise buah hampir setengah gelas. aku gembira karena banyak perubahan aku berpikir akan berangsur sembuh , karena biasanya bila beliau sakit, kemudian pulang dan dirawat di rumah biasanya dua atau tiga hari berangsur sembuh , sudah beberapa kali kejadian seperti itu.
Kali inipun kupikir begitu karena sudah bisa minum walau disuapi dengan sendok, maka perkiraanku dua tiga hari kedepan mungkin akan berangsur sembuh. Maka kuputuskan kami sekeluarga pulang saja ke Jakarta , agar tidak kena macet , sengaja dari sana aku bertolak ke Jakarta pukul 03.00 malam . tapi ternyata kena macet juga hingga sampai di Jakarta hari Minggu pagi sekitar pkl 08.00 . Aku pikir lumayan bisa istirahat agar besok paginya aku bisa kerja dengan badan yang segar bugar.
Tapi apa yang terjadi senin pagi dinihari sekitar pkl 03.00. aku dpat telpon dari keponakanku mengabarkan bahwa kakaku telah berpulang sekitar pagi pkl 02.30. aku jelas kaget, sedih , merasa bersalah kenapa aku pulang agak teburu buru. Akhirnya kami skeluarga siap siap lagi menuju Sukabumi kota kelahiranku untuk melayat dan ikut memakamkan jenazah kakaku di pemakaman keluarga di kampung Cimenga. Pkl 04.00 pagi aku berangkat lagi menuju kampungku, untung mobilku si kuda hitam bisa lari dengan kencang walaupun sedikit kena macet ketika pagi hari tapi pkl 07.30 kami telah sampai di rumah. Kulihat banyak orang pelayat diluar rumah, orang banyak sekali laki-laki mupun perempuan sampai halaman hampir tidak muat.
Begitu aku sampai ternyata jasad jenazah sudah dimandikan dan dikafani , terbujur kaku tapi belum diikat di bagian kepalanya, jadi kami masih bisa melihat wajah kakaku yang terakhir kalinya. Tak kuasa tangispun meledak ketika suami kakaku dan keponakanku menghampiri dan memelukku satu persatu, padahal aku sudah kuatkan untuk tidak menangis saat itu . Semakin siang tamu pelayat semakin banyak , akhirnya sekitar pkl 10.00 jenazah diusung menuju tempat pemakaman dan ternyata warga yang ikut ke pemakaman banyak sekali laki perempuan, bahkan anak-anak, kutaksir tidak kurang dari 300 orang lebih , hal ini bisa dimaklumi karena kakaku di kampungnya termasuk tokoh, walau suaminya seorang petani tapi kakaku aktip di pengajian ibu-ibu hampir setiap hari dalam seminggu di berbagai mesjid- masjid sekitar kampungku selalu mengikutinya, shingga tidak heran banyak sekali pelayat.
Aku merasa kehilangan dengan saudara dekatku , dari kecil aku paling dekat dengan kaka perempuanku ini dia baik membimbing dan selalu menasihati aku dan selalu menyemangati aku dalam segala hal kini dia telah dipanggil sang Maha Pencipta. .... Ya Allah ampunkanlah semua kesalahan kakaku , ampunkanlah segala dosanya, terimalah amal ibadahnya, jauhkan dia dari siksa kuburMu dan dekatkan ke pintu sorgaMu Ya Alloh .. kucurkan selalu Rakhmatmu, dan tempatkanlah disisimu di tempat yang senikmat-nikmatnya...... amin
yMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar